Wednesday, October 12, 2011

Dasar - dasar keamanan Sistem Informasi (part 2)


sejarah Kriptografi:

Kriptografi mempunyai sejarah yang sangat menarik dan panjang. Kriptografi sudah digunakan 4000 tahun yang lalu yang diperkenalkan oleh orang-orang Mesir untuk mengirim pesan ke pasukan militer yang berada di lapangan dan supaya pesan tersebut tidak terbaca oleh pihak musuh walaupun kurir pembawa esan tersebut tertangkap oleh musuh.


Pada zaman Romawi kuno dikisahkan pada suatu saat, ketika Julius Caesar ingin mengirimkan suatu pesan rahasia kepada seorang Jenderal di medan perang, pesan tersebut harus dikirimkan melalui seorang kurir, tetapi karena pesan tersebut mengandung rahasia, Julius Caesar tidak ingin pesan tersebut terbuka ditengah jalan. Disini Julius Caesar memikirkan bagaimana mengatasinyayaitu dengan cara mengacak pesan tersebut menjadi suatu pesan yang tidak dapat dipahami oleh siapapun kecuali hanya dapat dipahami oleh Jenderalnya saja. Tentu sang jenderal telah diberi tahu sebelumnya bagaimana membaca pesan yang teracak tersebut, karena telah mengetahui kuncinya. Yang dilakukan Julius Caesar adalah mengganti semua susunan alfabet dari a, b, c, dengan a menjadi d, b menjadi e, c menjadi f dan seterusnya.

Dari ilustrasi tersebut, beberapa istilah Cryptography dipergunakan untuk menandai aktifitas-aktifitas rahasia dalam pengiriman pesan. Apa yang dilakukan oleh Julius Caesar dengan cara mengacak pesannya, kita sebut sebagai encryption dan pada saat sang Jenderal merapikan pesan yang teracak itu, kita sebut dengan decryption. Pesan awal yang belum diacak dan yang telah dirapikan, kita sebut plaintext sedangkan pesan yang telah diacak kita sebut ciphertext.

Huruf-huruf dengan bentuk tegak akan mempunyai lebar huruf yang lebih kecil dibandingkan dengan huruf-huruf yang melintang, sehingga dengan jumlah huruf yang sama, huruf yang berbentuk melintang akan memakan banyak tempat. Spasi antar huruf juga terlihat bervariasi pada huruf yang melintang daripada huruf tegak.

Pada perang dunia kedua, Jerman menggunakan enigma atau juga disebut dengan mesin rotor yang digunakan Hitler untuk mengirim pesan ke tentaranya. Jerman sangat percaya pesan yang dikirim melalui enigma tidak terpecahkan kode-kode enkripsinya. Tapi anggapan itu keliru, setalah bertahun-tahun sekutu dapat memecahkan kode-kode tersebut setelah mempelajarinya. Setelah Jerman mengetahui kode-kode tersebut terpecahkan, maka enigma yang digunakan pada perang dunia kedua, beberapa kali mengalami perubahan.

Enigma yang digunakan Jerman bisa mengenkripsikan satu pesan mempunyai 15 milyar kemungkinan untuk dapat mengenkripsikan satu pesan, dan dari kemungkinan tersebut, Jerman tidak percaya pesan yang dikirim melalui enigma tersebut bisa dipecahkan. Tapi kenyataannya bisa dideskripsikan oleh pihak sekutu.

Selama bertahun-tahun kriptografi menjadi bidang khusus yang hanya dipelajari oleh pihak-pihak militer, seperti agen keamanan nasional Amerika (National Security Agency), Uni Soviet, Inggris, Perancis, israel dan negara-negara lainnya yang telah membelanjakan milyaran dollar untuk mengamankan komunikasi mereka dari pihak luar, tapi mereka selalu mempelajari kode-kode rahasia negara lain, dengan adanya persaingan ini maka kriptografi terus berkembang sesuai dengan perkembangan zaman.

Namun pada 30 tahun terakhir ini, kriptografi tidak hanya dimonopoli oleh pihak militer saja, hal yang sama dilakukan oleh individu-individu yang menginginkan pesan dan komunikasi mereka tidak diketahui oleh pihak lain, dan setiap individu berhak mengamankan informasi keluarganya, pekerjaan, bisnis dan lain sebagainya. Apalagi pada zaman sekarang ini persaingan yang begitu tinggi, mereka rela mengeluarkan sekian dollar hanya untuk menjaga privacy mereka.
Source : www.infogue.com


Contoh Real Kriptografi :

No comments:

Post a Comment

Apakah Skill adalah penentu keberhasilan mendapatkan pekerjaan?

Rasanya kemapuan atau skill hebat bukan satu-satunya faktor penentu keberhasilan dalam mendapatkan pekerjaan, masih ada faktor hoki dan oran...